Tuesday, June 16, 2015

Winter People

wpGreets!

Maaf sudah lama nggak ngerusuh, beberapa buku yang sudah dibaca pun belum ditulis coretannya karena rasa malas yang melanda #halah.

Kali ini saya akan menuliskan coretan tentang Winter People karya Jennifer McMahon hasil memenangkan giveaway (Alhamdulillah...rejeki anak sholeh...) yang diadakan oleh editornya :D




Winter is Coming!! #plakk (Salah seri oii!!!)

Sleeper, mereka bilang. Orang yang sudah meninggal dan dibangkitkan lagi oleh ritual karena bagi sebagian orang mereka percaya bahwa roh orang yang sudah meninggal masih berada di dunia ini. Itulah yang dialami oleh Sara, sang ibu yang belum siap ditinggalkan anak terakhirnya, dia pun berusaha untuk mencari cara untuk menghidupkan anaknya kembali. Apapun bayarannya.

Seorang bibi yang Sara kenal memberikan surat kepadanya untuk dibuka di saat dia sudah dirasa siap. Dan hal inilah yang akan menjadi awal mula semua kisah yang ada.




Saya tidak akan lagi menuliskan garis besar cerita yang ada karena akan mempengaruhi keasyikan membaca kalian. Hahahaha.... (bilang aja malas)

Buku ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu masa dimana Sara hidup berasal yaitu tahun 1908 dan entah tahun berapa di saat dia kecil dan masa sekarang dimana Ruthie dan Katherine hidup. Ceritanya ditulis dengan konsep kilas balik ke awal mula cerita utama yang disandingkan dengan cerita masa sekarang yaitu saat Katherine mencoba mencari tahu tentang rahasia yang disimpan oleh suaminya Gary dan Ruthie yang berusaha menemukan ibunya, Alice yang tiba-tiba menghilang begitu saja saat dia pulang dari bersenang-senang.

Pada awalnya, cerita ini membutuhkan sedikit kerjasama antara mata dengan otak untuk menelaah, apalagi dengan format penulisan yang seperti saya kemukakan diatas. Akan tetapi, setelah beberapa hampir empatpuluh halaman saya pertahankan untuk dibaca, saya mulai bisa menikmati buku ini dan memilah-milah per kejadian dan meruntutkannya (dalam otak).

Ide ceritanya sendiri sederhana, menurut saya. Tapi yang menjadi daya tarik disini adalah bagaimana sang penulis membangun sedikit demi sedikit misteri yang ada. Banyak misteri yang sedikit demi sedikit mulai tersingkap seiring dengan berjalannya cerita dalam buku ini hingga pada akhirnya terkuaklah misteri yang menyelubungi karakter yang ada. Diceritakan dengan alur yang cepat atau mungkin karena paksaan dari jumlah halaman dan gaya bercerita yang menarik, yang sayangnya malah sedikit mengorbankan detil cerita. Penggambaran latar antara tahun 1908 dan Masa Sekarang tidak jauh berbeda satu sama lain. Penggunaan banyak nama bunga, hewan atau tumbuhan dan hal lainnya yang dimaksudkan untuk turut membangun dunia dan garis waktu pada buku ini juga kurang cukup untuk mendongkrak atmosfer, malah seolah hanya sebagai hiasan untuk tulisan ini. Meskipun begitu, Penulis berhasil membuat suasana kelam dan penuh tanda tanya, emosi yang cukup membuat frustasi, cemas, bingung dan bahkan takut dengan gelagat tokohnya.

Bila dibandingkan dengan buku lain dengan genre sama atau hampir mirip buku ini lebih lemah. Sebagai perbandingan sebut saja Anna Dressed in Blood yang sedikit lebih mencekam atau Tunnels series yang sangat membuat tertekan yang meski tanpa hantu tapi cukup membuat saya berpikiran yang tidak-tidak. Buat kalian yang tidak terlalu (benci) suka horor, buku ini dalam taraf ‘aman’ buat dibaca (tepercaya dan sudah saya buktikan sendiri :P)

Untuk desain covernya, saya suka. Suasananya dapat untuk penggambaran judul yang akan tetapi sedikit saya dapatkan di bukunya karena ternyata .... (silakan diisi sendiri setelah dibaca).

Selain itu penulis juga sudah membocorkan hal yang penting dari awal (sekali lagi, silakan cari tahu sendiri) yang membuat ketegangan yang saya rasakan berkurang. Dan pertanyaan saya berkenaan dengan apa yang terjadi pada hal tersebut adalah sebuah tanda tanya dan memang tidak diceritakan karena (saya rasa) hanya sebagai sebuah ‘bukti’. Endingnya sendiri juga sudah bisa saya tebak lagi-lagi karena penulis sudah memberikan petunjuk sebelumnya dan saya yang terlalu banyak melihat serial TV tapi alangkah akan lebih menjengkelkan buat pembaca apabila tidak ditutup seperti itu, meski itu berarti membuka peluang untuk melanjutkan cerita ini ataupun membuat cerita pendamping buku ini.

2 comments:

  1. Kayaknya suaminya Katherine namanya Gary...
    Beda dong dengan Grey :v

    ReplyDelete
  2. otak saya typo.... maaf.....

    ntar cek lagi. bukunya dirumah...kenapa saya baca gray coba

    Edited. makasih...hahahaha

    ReplyDelete