Tuesday, August 30, 2016

[GR] Defiance (Defiance #1)

Defiance.jpg 




Defiance by C.J. Redwine
My rating: 2 of 5 stars

2 stars for this book

all of the thing about this book is at the middle of nowhere, at least for me.

the world building is not decent enough for picturing the entire village/ kingdom yet the world. everything is wrote around the character which ridiculous long and waste a lot of the pages from this books, that made the story is still going nowhere.

there are two of them whom became the main focus in this book, Rachel and Logan and the story about them are switches in every chapter of this book, and of course drama between them is happen A LOT.

So, based on what i read 1/3 of this book is about Rachel and Logan and their drama of course. 1/3 is about the character itself, either main characters or support and the rest is about the problem they're facing.

Rachel, a woman that thinks that she is brave and smart but the other hand she just a daughter who confused with what happen and lost in the way to figure it out.

Logan, a man who rejects Rachel but on the contrary, he just realize that he's falling in love with her. Smart enough to make a plan and figure out thing but sometimes he is over thinking and have too much scenario in his brain. I know that he call it cautious but kinda makes him a little weak, for me.

The Commander, Jared and any other characters. Can't saying much of them because like what i'm saying in the first place, this book is not about them. XD

StampView all my reviews

Saturday, August 27, 2016

[GR] The Prisoner of Cell 25 / Rise of the Elgen (Michael Vey #1-2)


The Prisoner of Cell 25 / Rise of the Elgen (Michael Vey, #1-2)The Prisoner of Cell 25 / Rise of the Elgen by Richard Paul Evans

My rating: 4 of 5 stars

another great story.. another character with superhuman power.

Both The Prisoner of Cell 25 and Rise of the Elgen by Richard Paul Evans in one book. two interesting stories in one book.

The Prisoner of Cell 25 is all over about the Glows. Smartly introduced them one by one with what they do. Open with Michael Vey (of course) and his best friend Ostin. One with Tourrete's Syndrome and One with his only friend, Michael XD

Rise of the Elgen is about their effort for saving people and bring the Elgen down
----

Mike1
Dua cerita yang termuat dalam satu buku tebal dengan harga yang menguntungkan, dengan berat yang membuat buku ini sedikit tidak betah untuk dipegang, tapi dari segi cerita buku ini bagai magnet bagi pembacanya, terutama saya yang tidak menyangka bahwa buku ini akan sangat mengasyikkan hingga akhir cerita.

Cerita pertama ada cerita perkenalan karakter-karakter yang ada, dan berjumlah cukup banyak lebih dari 15 orang dalam satu buku atau bahkan 7 orang dalam sekali waktu yang mana alih-alih menjadi bosan malah membuat otak bekerja untuk mengingat ciri khas dan kemampuan mereka. Semuanya ditulis dengan cara yang sangat bisa dinikmati dn bukan menjadi semacam buku ensiklopedi.

Kisah perjalanan dan pengembangan cerita pun menjadi nilai tambah dari seri ini. Beberapa momen emossional yang turut dituliskan dengan cermat untuk mempengaruhi emosi pembacanya.

Pada cerita kedua, misteripun semakin menjadi bertambah kelam karena munculnya karakter baru yang mereka kenal hanya melalui telepon selular yang mereka panggil sebagai voice tidak adanya petunjuk dan rasa percaya kepada siapapun yang membuat ceritanya mengarah sedikit kelam, meski tidak terlalu. Intensitas aksi yang ada juga salah satu hal lain yang menjadi kekuatan bagi volume ini.

Alasan saya memberikan 4 bintang hanyalah karena, saya rasa buku ini memiliki pola cerita yang sama tegang-santai-tegang. Dibuka dengan awal yang membuat adrenalin berpacu dan bertanya-tanya apakah kejadian berikutnya, ditengahi dengan peristiwa normal dan cenderung santai meski pada sesekali waktu dibuat tegang secara bertahap sampai pada akhirnya ditutup dengan cukup sukses. pola yang bisa ditebak sedari awal sehingga pembaca seolah tahu hal apa ang akan mereka hadapi.

Mike2Seri ini mengingatkan saya dengan salah seri karya Mark Walden, H.I.V.E. yang bercerita tentang sekolah penjahat, akan tetapi dalam seri Michael Vey, mereka adalah sekumpulan anak hasil eksperimen dari Elgen yang kesemuanya memiliki kekuatan yang berhubungan dengan listrik dan saya yakin hampir semua buku midgrade memiliki kesamaan seperti ini.


Kisah pelarian dan usaha mereka untuk hidup, bahkan meruntuhkan kekuatan Elgen dan meninggalkan mereka untuk hdup dengan tenang tanpa adanya paksaan untuk menjadi kekuatan politik salah satu pihak hanya dengan tujuan untuk memonopoli eknomoi suatu negara dan memperkaya salah satu pihak.

Beralur cepat dan tanpa basa-basi, hanyalah kata yang saya dapatkan dari buku, dan saya rasa karena itulah buku ini susah dilepaskan, karena dengan 700halaman dan waktu


View all my reviews

[GR] The Paragon Prison (Grey Griffins: The Clockworks Chronicles #3)

Grey Griffins: The Paragon PrisonGrey Griffins: The Paragon Prison by Derek Benz
My rating: 3 of 5 stars

slightly disappointed with this one. after all magic that happen in the volume 2. the conclusion is...not what i'm expecting.
----
Seperti sebelumnya, buku ini mengalami perubahan dalam penulisannya, seperti buku pertama yang berkendala dengan pemilihan kata yang sedikit sulit dicerna...hahaha.... buku ini pada akhir bagian mengalami hal yang sama. cerita penutupnya juga tidak terlalu bisa diingat di otak itu sebabnya saya hanya bisa memberikan 3 bintang untuk keseluruhan cerita.


View all my reviews

Wednesday, August 24, 2016

[GR] The Relic Hunters (Grey Griffins: The Clockwork Chronicles #2)

The Relic Hunters (Grey Griffins: The Clockwork Chronicles, #2)The Relic Hunters by Derek Benz
My rating: 4 of 5 stars

i'm wondering if they switch the author (i didn't how they work in this book) because this volume is easier to understand than The Brimstone Key. much easier, understandable from the very first page. they even made a quick introduction in this one which is weird because this one is volume 2 but i'm pretty sure help first reader alot.
--------
Ceritanya sendiri masih berkisah tentang Max, Harley, Natalia dan Ernie atau yang dikenal sebagai Grey Griffins (apa itu Grey Griffins..saya yakin penjelasan ada di set buku sebelumnya) yang disibukkan dengan clockwork yang dikendalikan dengan kekuatan para changeling. Agent of Justice yang berusaha membuat Slaver jera dengan menangkap dan menjebloskan mereka ke penjara mengalami kegentingan saat melakukan penyerbuan berikutnya.

Entah bagaimana kolaborasi antara Derek Benz dan J.S. Lewis bekerja, tapi untuk buku ini jauh lebih mudah dimengerti sedari awal. Pilihan kata dan terminologi yang digunakan juga jauh lebih sederhana, lebih cocok untuk pangsa targetnya yaitu anak-anak dan remaja. Kisah yang ditulis kali ini juga lebih menarik dibandingkan dengan buku sebelumnya. Untuk urusan sampul buku, saya rasa tidak diragukan lagi karena banyak sampul dari Little Brown yang saya suka. hampir kebanyakan saya suka.


View all my reviews

Tuesday, August 23, 2016

[GR] The Brimstone Key (Grey Griffins: The Clockwork Chronicles #1)

The Grey Griffins: The Immortals: The Brimstone Key TrilogyThe Grey Griffins: The Immortals: The Brimstone Key Trilogy by Derek Benz
My rating: 2 of 5 stars

hmmmm..... struggled so hard to finished this.

i knew that this series is second set of Grey Griffins story, but come on... all you guys need to make a proper introduction for the characters other than the name and explanation about who they are (at the first page). it's 2 years from the last volume of the first set, and for people like me who have just start read from this series, it gave me headache.

The story itself, it's for kids isn't it? so it'll be wiser if the choice of words/ vocabulary is simplified, i knew it's steampunk mixed with technology/science which full of mechanical or technical terms in it. but this book is full of it, and hardly to understand for the first reader, like me. fortunately the half of this book towards the end is more understandable than the beginning.

the other thing is when it came to school as a based of the story i know it's full of children and teachers or any other person who attend it, but with this a lot of character that pop up one after another, seriously?? feels like my brain gave me error message, especially when it's only appear in one occasion than *poff* gone in an snap. not every book need more character to make it alive, sometimes as people said less is more.
---
buku pertama dari set kedua grey griffins yang benar benar membuat kepala pusing. Tanpa adanya pengenalan yang jelas dan terlalu banyaknya karakter yang muncul hampir secara bersamaan membuat ini buku ini sangat sulit untuk dicerna. apalagi karena bergenre steampunk dicampur dengan teknologi dan mahkluk berkekuatan 'lebih' seperti changeling atau peri, membuat kita harus menghapalkan sang karakter dengan apa yang mereka punyai.

meski buku ini adalah semacam sekuel dari seri sebelumnya, saya rasa tidak banyak orang yang sudah membaca seri sebelumnya, dan sepertinya penulis beranggapan bahwa pembaca seri ini sudah mengerti siapa dan apa yang mereka lakukan.


View all my reviews

Monday, August 22, 2016

[GR] Jake Ransom and the Howling Sphinx

Jake Ransom and the Howling SphinxJake Ransom and the Howling Sphinx by James Rollins
My rating: 4 of 5 stars

Kali ini Jake dan Kady kembali ke masa lalu dengan menggunakan artefak yang sedang dipamerkan di museum dekat dimana mereka tinggal. Setelah kejadian yang mereka alami di sekolah yang hampir membunuh Jake. Kady yang pulang naik bus karena mobil yang rencananya dia akan tumpangi mogok. Kecurigaan timbul dipikiran Jake ketika melihat Morgan, pengawal yang mendampingi mereka saat di Inggris. Dan terbukti bahwa sponsor yang sama mensponsori pameran egypt di tempat tersebut.

Tidak berhasil mendarat di Calypsos, mereka terbawa ke padang pasir dengan angin yang menderu. dikejar oleh pasukan penunggang awan (skyriders) dan dijadikan tawanan oleh bangsa Mesir yang tidak mempercayai mereka ketika mereka mengatakan bahwa mereka dari Calypsos karena bagi mereka Calypsos hanyalah legenda, begitu pula sebaliknya.

Kudeta terjadi ditempat tersebut dan berakhir dengan Jake dan kawan-kawannya dikejar oleh pasukan yang menginginkan Kunci Waktu yang dibawa Jake.
----
Buku ini, berbeda dengan buku sebelumnya, menurun dari sisi ketegangan. Keseruan masih ada tapi karena satu dan lain alasan, cerita bisa sedikit ditebak. apalagi dengan peristiwa yang diceritakan pada buku sebelunya. Seperti yang saya duga sedari awal buku satu yang berkisah tentang orang tua mereka yang hilang saat ekspedisi, kisah tentang mereka mulai menunjukkan titik terang, sayang entah kenapa saya tidak melihat adanya informasi berkenaan dengan buku selanjutnya di goodreads (saya belum sempat mencari informasi ditempat lain).

Cerita yang ditulis masih seputar Jake memecahkan misteri kedatangan mereka di tempat tersebut dan pelariannya menghindari kejaran musuh. Selain perpindahan tempat dan budaya dari Maya ke Mesir, kisah Jake bisa dibilang sama saja, meski bisa saya bilang masih seru seperti sebelumnya. Hanya saja, semua hanya seperti pengulangan. Memang bisa dikatakan ada perkembangan cerita, tapi menilik dari status data buku yang ada. tidak banyak yang bisa diharapkan


View all my reviews

[GR] Jake Ransom And The Skull King's Shadow

Jake Ransom And The Skull King's ShadowJake Ransom And The Skull King's Shadow by James Rollins
My rating: 5 of 5 stars

Jacob dan Katherine Ransom adalah anak dari arkeolog yang dikabarkan hilang pada saat ekspedisi. dan demi menghormati penemu artefak yang dipamerkan (orang tua mereka), Jacob (Jake) dan Katherine (Kady) diundang ke pameran yang diadakan oleh salah satu perusahaan yang mensponsori perjalanan orang tua mereka. Saat itulah, tanpa disadari mereka terlempar ke masa dimana daratan masih berupa pangaea (tergabung menjadi satu) dan di Calypsoslah mereka 'terdampar'

Berlatar belakang ramalan suku Maya mereka mencari jalan untuk pulang. Dianggap sebagai pendatang-baru mereka, dibantu oleh kesaksian Marika dan Pindor mereka diperbolehkan tinggal ditempat tersebut.

Apabila di tempat lain suku-suku mempunyai sejarah dan tempat tinggalnya sendiri, maka Calypsos menjadi tempat nauangan banyak suku yang hilang. Maya, Viking, Roman, dan beberapa suku lainnya tinggal di satu tempat dan bertahan hidup bersama. Dengan menggunakan Sumber daya dari piramida yang menjadi perisai pelindung dari dunia diluar tempat tersebut yang berisi hewan buas (seperti T-Rex atau Garkyl - sesosok hewan berbentuk aneh, membawa lembing/tombak sebagai senjata mereka) serta Skull King yang menjadi musuh abadi Calypsos.
----

Sebuah cerita dari penulis misteri/ suspense/ thriller

sebagai karya yang 'melenceng' dari jalur utamanya. Buku ini patut diacungi jempol. penulisannya yang cepat dan langsung ke titik masalah sangat cocok untuk pembaca anak-anak hingga remaja. Penggambaran dunianya secara garis besar bisa dibilang cukup sukses dan berhasil, penggambaran karakter utama bisa dibilang cukup kentara. Tetapi untuk karakter tambahan dan yang lain bisa dibilang bahwa mereka hanyalah karakter tambahan dan untungnya tidak terlalu mempengaruhi cerita karena cerita terfokus pada Jake seorang.

Ada satu bagian yang cukup sukses merebut hati meski hanya beberapa penggal kalimat, sayang dikarenakan diletakkan pada awal cerita tidak bisa terbawa sampai akhir. padahal kalau penulis meletakkannya diakhir cerita bisa menjadi nilai lebih dari anti klimaks yang dituliskan.

Untuk keseluruhan saya suka buku ini, menantang, berani penuh dengan aksi menegangkan dan mudah dimengerti.

Meski hanya sebagai perantara, buku ini memuat perjalanan waktu didalamnya. :)


View all my reviews

Saturday, August 20, 2016

Dreamhouse Kings

Judul

Keluarga King pindah dari Pasadena ke Pinedale karena sang ayah mendapatkan dan menerima tawaran sebagai kepala sekolah di sana. Xander yang berumur lima belas tahun yang bercita-cita sebagai sutradara film merasa kecewa dan marah dengan keputusan tersebut, salah satunya karena Pinedale berada lebih jauh dari Hollywood apabila dibandingkan dengan Pasadena. Dae, yang dijanjikan bisa melanjutkan aktivitas kesukaannya bermain sepak bola disana, meski pada akhirnya juga berujung pada kekecewaan karena tidak adanya klub tersebut seperti di kota sebelumnya dan Toria yang tidak peduli dengan semua itu selama masih bisa bermain dengan boneka beruangnya.

Bersama dengan ibu mereka, G yang rela meninggalkan pekerjaannya untuk mengurus keluarganya mereka pindah ke kota kecil tersebut. Dan misteri mulai terjadi setelah mereka membeli rumah untuk mereka tinggali. Perjalanan mereka baru dimulai...

Screen
  1. House of Dark Shadows (Dreamhouse Kings #1)

    Paperback, 304 pages
    Published September 28th 2009 by Thomas Nelson (first published May 6th 2008)

    ISBN 1595547274 (ISBN13: 9781595547279)

    Edition Language English
Perburuan rumah mulai mereka lakukan setelah beberapa hari tinggal di motel untuk sementara. Rumah bergaya Victorian yang dibeli ayahnya untuk tempat tinggal mereka. Masih dalam keadaan kesal, Xander mengutarakan keberatannya dengan rumah yang dia anggap mengerikan tersebut, apalagi terlihat jelas bahwa rumah tersebut sudah berpuluh tahun tidak ditinggali. Mainan anak laki-laki yang dia dan Dae temukan semakin menguatkan ketidakmauan Xander untuk tinggal di rumah tersebut.

Suara-suara aneh mulai terdengar dari rumah tersebut seolah-olah menyuruh penghuninya untuk pergi meninggalkan rumah tersebut. Jejak kaki yang tak biasa pun terlihat di lantai berdebu mengarah ke jendela, jejak kaki dengan ukuran dua kali lebih besar dibanding dengan jejak kaki manusia ukuran normal.

Pintu yang berkeretak dan lantai yang berderik turut membuat Xander dan Dae takut. Tetapi ayahnya meyakinkan bahwa itu hanya halusinasi belaka dan semua akan baik-baik saja, sampai sesosok mahluk tidak dikenal membawa ibunya lari melalui salah satu pintu. Disitulah Xander mulai marah kepada ayahnya yang telah membohonginya dan mengetahui hal tersebut sedari awal, bahwa mainan anak yang dia temukan adalah mainan ayahnya dulu dan tujuan bahwa dia membawa mereka kesitu untuk mencari seseorang. Dan bahwa rumah tersebut diselubungi misteri gelap dan menakutkan, rumah yang diliputi dengan kabar bahwa terjadinya banyak kematian di tempat itu.


Dibuka dengan kisah keluarga King yang menarik, bahkan terlalu gelap sehingga menimbulkan kesan horor di awalnya. Aura rumah yang mereka tempati serasa keluar dari buku dan mempengaruhi pembacanya. Sebagai pemuka cerita, buku ini cukup sukses, sayang akhir dari buku ini terkesan mengecewakan dan terlihat kehilangan arah. Entah bagian awal buku yang berfungsi sebagai pemikat dan berisi dengan hal-hal yang bagus dan berakhir dengan cerita sebenarnya, ataukah bagian akhir ditulis sebagai pemoles cerita.


  1. Watcher in the Woods (Dreamhouse Kings #2)

    Paperback, 304 pages
    Published September 28th 2009 by Thomas Nelson (first published May 6th 2008)

    ISBN 1595547282 (ISBN13: 9781595547286)

    Edition Language English

Ayah mereka (Ed) masih menuntut bahwa semua akan baik-baik saja, berpura-pura tidak terjadi apa-apa meski kenyataannya adalah ibu mereka telah diculik makhluk tidak dikenal. Bersekolah, sarapan, tidur dan beraktifitas seperti yang biasa lakukan saat mereka masih tinggal di Pasadena.

Kenyataan itu membuat Xander merasa muak dan semakin marah kepada ayahnya. Keinginannya untuk melewati pintu tersebut dan mencari ibunya dihalangi oleh ayahnya, karena itulah dia sering mencuri waktu dan bepergian melewati pintu tersebut, pintu yang ternyata adalah portal waktu yang membawanya ke dalam sejarah yang telah terjadi di masa lalu.

Di lain pihak, ada seseorang yang dikenal sebagai Taksidian berusaha merebut rumah tersebut dari Keluarga King. Entah apa maksud dan tujuannya, tapi orang tersebut berhasil meyakinkan Walikota dan Polisi setempat untuk menangkap dan membawa Ed keluar dan memenjarakannya karena dinilai telah membahayakan keluarganya dengan membawa mereka untuk tinggal di rumah tersebut. Dengan menggunakan isu bahwa rumah tersebut berbahaya dan tak layak untuk ditinggali.  Bertepatan dengan saat itulah, Xander kembali dari perjalanannya, menjumpai Dae yang lari untuk memberitahukan kejadian yang berkaitan dengan ayahnya, bahwa dua orang polisi sedang menangkap ayah mereka.

Tanpa menghiraukan apa yang Dae katakan, Xander dengan keterkejutan akan hal yang dia dapati dari tempat yang baru saja dia kunjungi, bahwa Ibunya mendapatkan pesan yang mereka tinggalkan... dan membalasnya.


Buku kedua yang ditulis dengan membosankan, cerita yang membosankan dan sedikit tidak masuk akal buat saya pribadi. Kepura-puraan mereka terlalu nyata apabila dibandingkan dengan hilangnya ibu mereka. Jujur, saya bertahan membaca buku ini karena saya sadari bahwa enam buku yang ada dalam seri ini adalah satu cerita yang dipenggal menjadi enam bagian.


  1. Gatekeepers (Dreamhouse Kings #3)

    Paperback, 320 pages
    Published September 27th 2009 by Thomas Nelson (first published December 30th 2008)
    ISBN 1595547290 (ISBN13: 9781595547293)
    Edition Language English
Dengan ditangkapnya aya mereka, Xander bersikeras bahwa mereka harus tetap berada didalam rumah supaya Taksidian tidak bisa masuk dan mendapatkan entah yang apa dia cari di dalam rumah tersebut. Dae dan Toria menyetujui rencana tersebut meski dalam keadaan takut bahwa siapa saja bisa kembali dan memaksa mereka untuk keluar dari rumah itu.

Beberapa hari kemudian. Mereka mendapati bahwa ada orang yang mencoba memaksa masuk ke rumah tersebut. Dengan keadaan takut karena sebelumnya mereka menjumpai beberapa sosok mengawasi mereka dari pepohonan yang ada di sekitar mereka, mereka sepakat memutuskan untuk bersembunyi tetapi apa daya kedua tamu tidak diundang tersebut berhasil membuka pintu depan dan mempersilakan diri mereka sendiri untuk masuk.

Hal yang aneh adalah dia mengenal Xander dan Dae dan tahu dengan apa yang mereka hadapi.

Beberapa kejadian setelahnya, Toria dengan kesungguhannya bermaksud untuk membantu Xander dan Dae untuk membawa pulang ibu mereka. Xander dan Dae dengan suatu alasan yang tidak bisa kembali ke masa perang karena wajah mereka telah dikenali. Xander yang optimis bahwa Toria akan baik-baik saja dan Dae yang khawatir, akhirnya menyusul Toria untuk membawa adiknya pulang.


Dengan adanya karakter baru yang ditambahkan memberikan warna pada buku yang memang memerlukan boost untuk ceritanya, apalagi dengan pola yang berulang-ulang karena keseluruhan cerita hampir berhubungan dengan cerita perjalanan waktu mereka, kehidupan mereka di rumah, usaha mereka mencari ibu mereka dan bertahan hidup menghadapi lawan mereka.


  1. Timescape (Dreamhouse Kings #4)

    Hardcover, 308 pages
    Published July 14th 2009 by Thomas Nelson Publishers (first published July 7th 2009)

    ISBN 159554500X (ISBN13: 9781595545008)

    Edition Language English

Sekembali ayahnya dari penjara, Keluarga King bertekad untuk membalikkan keadaan yang dihadapinya dengan kehadiran Taksidian. Mereka mulai mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan orang tersebut.

Kejadian berlanjut dengan kejadian yang menimpa keluarga itu. Salah satu anggota keluarga mereka yang terbaring kritis di rumah sakit akibat serangan mendadak di saat yang lain sedang melakukan perjalanan karena sebuah ketidaksengajaan. Kelelahan mulai menghampiri mereka, emosi yang semakin lama semakin tertumpuk dan ketidakjelasan mengenai keberadaan ibu mereka juga membuat salah satu dari mereka nyaris putus asa.

Akhirnya petunjuk yang ditinggalkan mulai terbaca, dan mereka memutuskan untuk melakukan perjalanan lagi. Kali ini Xander bersikeras untuk berangkat sementara Dae, seperti biasa harus menunggu ayah mereka untuk menyetujuinya. Akan tetapi Xander memaksa bahwa dia akan berangkat dengan atau tanpa Dae.

Karena nasehat yang diberikan kepadanya bahwa mereka harus selalu bersama, dia menyusul Xander untuk pergi ke masa entah dimana portal itu akan membawanya, dan disanalah akhirnya dia bertemu dengan leluhurnya.


Suasana dibawa turun setelah cerita pada buku sebelumnya, masih dengan gaya tulisan yang mudah dimengerti akan tetapi sedikit membosankan (terkadang). Hal yang sama banyak kita temukan pada novel berseri pada umumnya, dimana cerita dibawa menurun dari segi ketegangan supaya bisa mencapai klimaks cerita dengan lebih sukses. Sayangnya, untuk cerita ini, hal ini saya anggap kurang berhasil.



  1. Whirlwind (Dreamhouse Kings #5)

    Hardcover, 314 pages
    Published December 1st 2009 by Thomas Nelson Publishers

    ISBN 1595548157 (ISBN13: 9781595548153)

    Edition Language English
Mencoba melaksanakan nasehat yang diberikan kepada mereka, Xander dan Dae mulai mencoba melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan di masa lalu untuk memperbaiki masa depan. Berdasar insting mereka menjalani keadaan sebagai mana mestinya sembari bertahan hidup dengan kejadian yang berlangsung. Pertaruhan nyawa mereka alami mulai dari serangan kapak dan tombak sampai ke bombardir peluru yang berusaha merebut nyawa mereka.

Xander dan Dae pun mulai menjelajahi dunia di balik pintu tersebut, Dae yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan dan Xander yang hanya ingin mencari petunjuk mengenai ibunya yang sampai saat itu belum diketahui keberadaannya. Di lain pihak, Taksidian-pun mulai menunjukkan jati diri yang sebenarnya, berbicara dengan Xander dan Ed dan mengajukan penawaran untuk mereka untuk pergi meninggalkan rumah tersebut.  Dengan sedikit mengancam akan mengambil jalan kasar apabila mereka tidak menyetujuinya.

Akan tetapi, petunjuk akhirnya mereka dapatkan mengenai siapa Taksidian dan dari mana dia berasal setelah Ed mendatangi temannya, Mike dengan rekaman suara yang dia dapatkan. Sayangnya, di saat itu pula kejadian besar sedang berlangsung di rumah.


Banyak kejadian yang terjadi pada buku ini yang menaikkan minat setelah kejadian terakhir yang bisa dibilang hanya sebuah kebetulan dalam cerita ini.


  1. Frenzy (Dreamhouse Kings #6)

    Paperback, 352 pages
    Published November 29th 2010 by Thomas Nelson (first published May 18th 2010)

    ISBN 1595548947 (ISBN13: 9781595548948)

    Edition Language English
“Semua darah ini, ini adalah darah Dae”, kata Xander kepada Jesse.

Perjalanan terakhir (?) dari keluarga King sebagai pewaris rumah dengan portal waktu didalamnya. Xander dan Dae tersedot ke dalam portal waktu tanpa tahu kemana Waktu akan membawa mereka. Dengan kondisi yang memprihatinkan, Dae mencoba lari dari orang-orang yang memburunya. Sementara itu, Xander berusaha untuk melepaskan diri dan kembali kemana dirinya berasal. Sedangkan Ed dan Toria pergi ke UCLA untuk menemui salah satu temannya, Mike yang merupakan ahli bahasa, meninggalkan Keal bertahan mati-matian menghadapi Phemus.


Keberadaan ibunya terlihat oleh Toria. Sekeluarga mereka akhirnya berjalan melalui portal waktu dan melakukan pencarian. Tak disangka, peristiwa penting terjadi di depan mata mereka...




dream-house-kings.jpg

Dari segi penutup cerita, buku ini saya rasa juga kurang sukses memuaskan pembacanya dengan cerita yang ditulis. Apalagi dengan diselipkannya kisah yang berujung pada peristiwa yang tidak bisa menaikkan klimaks dari cerita ini. Akan tetapi, kisah Xander dan Dae-lah yang lebih berhasil menurut saya, ketegangan dari awal sampai akhir pada bagian mereka.

Konsep Perjalanan Waktu yang digunakan dalam seri ini menggunakan Portal Waktu yang ada dibalik pintu salah satu ruangan yang ada di rumah tersebut. Dengan menggunakan artefak dari antechamber, artefak tersebut akan “mengijinkan” pembawanya memasuki masa tertentu. Artefak tersebut pulalah yang akan menjadi petunjuk jalan pulang bagi mereka, dengan menarik benda yang mereka bawa dari satu masa dari mana mereka datang, Begitu pula setelah mereka kembali dari perjalanan, Angin Waktu akan menyapu dan mencari apapun yang terbawa dari masa yang mereka kunjungi meski hanya debu sekalipun.

Untuk orang yang tersedot tanpa membawa hal tersebut, akan susah bagi mereka untuk kembali ke masanya. Apabila seseorang terlalu lama dan sering menggunakan Portal Waktu, lama kelamaan Waktu akan mengklaim mereka dan menarik mereka ke dalam masa yang Waktu inginkan. Di seri ini, Waktu seolah hidup dan memiliki kehendaknya.

Selain itu, terdapat pula portal yang berada dimasa tersebut dan menghubungkannya dan berfungsi menjadi semacam tempat teleportasi.

noflashimage


Karakter


Edward King – Ed. Kepala keluarga King pada saat ini. Hal yang lucu bagi saya adalah dengan tidak tahannya saya dengan sikapnya yang santai, dan pintar berpura-pura (atau memang tidak peduli) dengan kehilangan Istrinya. Dalam sekali waktu dia berkata kepada Keal, saat mengetahui anak-anaknya melakukan perjalanan waktu tanpa sepengetahuannya bahwa dia juga mencintai istrinya, tapi tidak bila itu berarti dia dipenggal.

Gertrude King  - G/ Gee / definitely not a Gertrude (salah satu candaan keluarga King).  Ibu dari Xander, Dae dan Toria yang diculik setelah mereka tinggal dirumah itu. Tidak pintar dalam bercanda, pintar dan sayang kepada keluarganya.

Alexander King - Xander. Remaja lima belas tahun (hampir enam belas tepatnya) yang bercita-cita menjadi Sutradara Film. Pindah dari Pasadena ke Pinedale adalah hal yang dia benci karena dia beranggapan bahwa berada di Pasadena berarti lebih dekat tinggal dengan impiannya. Berkarakter kuat dan sedikit keras kepala, berbicara jujur dengan keadaan bahkan saat mengatakan bahwa ayahnya adalah pembohong dan semua ini kesalahannya.

David King - Dae. Mempunyai hobi sepakbola (dan menyetujui untuk pindah karena dijanjikan bahwa di sekolah barunya terdapat klub sepakbola yang ternyata kebohongan belaka) dan mempunyai sifat yang bisa dibilang membingungkan. Pada satu keadaan dia ketakutan, setelah itu dia berani meyakinkan diri dan bersemangat, meski setelahnya dia bersembunyi dan mundur. Tapi seiring perkembangan sifatnya menjadi lebih berani. Sangat perasa, bahkan Toria berkata bahwa melihat acara Tvpun akan membuatnya menangis.

Victoria King - Toria. Gadis kecil berumur sembilan tahun yang suka mencari perhatian dan menganggu kedua kakaknya bersama boneka beruangnya yang bisa merekam suara dan memutarnya kembali. Meski begitu, pada saat ibunya menghilang, dialah yang turun tangan untuk memasak untuk keluarganya dan memohon untuk dilibatkan dalam pencarian ibunya setelah dilarang oleh ayahnya karena terlalu muda.

Jesse King dan ayahnya, serta Kimberly King adalah keluarga King lainnya yang muncul dalam cerita ini tapi tidak banyak dibahas, kecuali Jesse.

Karakter lainnya

Keal. Mantan anggota angkatan bersenjata yang sekarang menjadi perawat Jesse.

Taksidian. Seorang konglomerat yang mempunyai pengaruh di Pinedale.

Phemus. Kependekan dari Polyphemus, mahkluk (orang) tinggi besar yang menjadi tangan kanan Taksidian

 

Kesimpulan


Secara keseluruhan, ceritanya menarik untuk dibaca dan Robert Liparulo cukup sukses menulis cerita bagian horor/ misteri lengkap dengan rasa takut dan merinding di badan. Ditengah cerita, penulis seolah kehilangan fokus dari cerita itu sendiri apakah mencari ibu mereka yang hilang ataukah memperbaiki masa depan yang mereka jalani sekrang. Dengan mencampur kedua hal tersebut yaitu dengan melakukan pencarian Ibu mereka sambil memperbaiki masa depan menjadikan kedua hal tersebut seolah menjadi hal sampingan belaka. Hal ini terbukti dengan akhir yang tidak terlalu kuat dan nyaris tanpa anti klimaks.

Kisah tentang perjalanan waktunya sendiri mengambil porsi yang lebih dari dua pertiga buku malah lebih menarik diikuti, sedikit mengingatkan saya dengan Time Riders. Bedanya adalah cerita Time Riders berfokus pada memperbaiki masa depan sehingga terfokus, dan pada Dreamhouse Kings ceritanya seolah terabaikan.

Perkembangan karakter yang saya sukai adalah yang terjadi pada Dae, yang mengalami perubahan sifat menjadi lebih pemberani, sedangkan Xander tidak banyak yang berubah sedari awal karena sifatnya yang paling menonjol tepat saat dia menolak keadaan saat mereka pindah.

Goodreads' Review (silakan klik pada sampul buku)

123456
Stamp

[GR] Frenzy (Dreamhouse Kings #6)

Frenzy (Dreamhouse Kings #6)Frenzy by Robert Liparulo
My rating: 4 of 5 stars

Forget about how it ended which feels like someone pushed RL to made it end in 20pages XD but is it really "the end...?". guess i'll continuing their story in my mind.

Endingnya terkesan dipaksakan dan tidak berarti, ending yang ditulis seadanya menurut saya. tapi, cerita yang terjadi sebelumnya memicu adrenalin. penuh dengan aksi dan hal-hal yang menegangkan. lagi-lagi, salah satu aspek yang nggak penting datang dari bapaknya (sumpah ini orang bikin jengkel) hahahaha....


View all my reviews

Friday, August 19, 2016

[GR] Whirlwind (Dreamhouse Kings #5)

Whirlwind (Dreamhouse Kings, #5)Whirlwind by Robert Liparulo
My rating: 5 of 5 stars

this one is gooooooood. love the act scene, forget about Dad and Toria or any other character.

even there's a few flaws in this story for me, especially Dad's parts which almost none of any emotion at there... even the attitude is show his emotions but there's nothing that confide me after all this time. i still branded him that there're nothing matter to him anymore as soon as he got what he want.

but, for the rest... i'll give it 4,5*

Buku kelima ini sangat seru bila dibandingkan dengan buku sebelumnya. berbeda jauh, apalagi dengan tidak adanya orang yang menghalangi mereka, (Keal tidak masuk dalam hitungan) hahahaha...

Hal ini yang saya tunggu dari kemaren, meski belum ada titik terang dimana ibu mereka, tapi saya yakin semua akan terjawab di buku ke-enam... buku pamungkas seri ini :D


View all my reviews

[GR] Timescape (Dreamhouse Kings #4)

Timescape (Dreamhouse Kings, #4)Timescape by Robert Liparulo
My rating: 3 of 5 stars

we need to breath. that's what i've got, even there're so many thing that sparks the story, but before it end, usually books giving us a moment to prepare for a bigger act. i think XD

Setelah kejadian yang terjadi pada buku sebelumnya, keluarga King semakin giat mencari petunjuk untuk membalikkan keadaan, petunjuk untuk menahan makhluk penghuni pintu supaya tidak menerebos ke dunia ini.

Masih dengan tekad untuk menemukan ibu mereka dan membawa nya pulang, David dan Xander sesekali mencuri waktu untuk menjelajahi dunia yang ada guna mencari petunjuk, dengan pesan yang ditinggalkan oleh paman mereka. Ketegangan dan ketakutan yang terjadi pada saat penjelajahan timbul akibat pengalaman mereka sebelumnya. ketakutan bahwa waktu akhirnya akan memiliki mereka karena terlalu seringnya menjelajahi waktu juga mewarnai pikiran mereka.

Selain itu, usaha untuk mencari informasi berkenaan dengan jati diri Taksidian mulai menemukan titik terang, tapi apakah yang akan mereka temukan kemudian,


View all my reviews

Thursday, August 18, 2016

[GR] Gatekeepers (Dreamhouse Kings #3)

Gatekeepers (Dreamhouse Kings, #3)Gatekeepers by Robert Liparulo
My rating: 4 of 5 stars

this one is scary enough. so much adrenalin rush in it and even still play with my emotion after what happen from the previous book.

Berbeda dengan buku sebelumnya yang menjengkelkan, kali ini keluarga King kedatangan tamu yang tak mereka sangka, setelah apa yang ditemui Xander dalam perjalanan terakhirnya, semangat baru timbul dan membuat mereka berusaha tanpa henti.

(view spoiler)


View all my reviews

[GR] Watcher in the Woods (Dreamhouse Kings #2)

Watcher in the Woods (Dreamhouse Kings, #2)Watcher in the Woods by Robert Liparulo
My rating: 2 of 5 stars

they're pretend that nothings happen. so, from the emotional's view i gave it only 2. riddiculously unbelievable

tak ada yang bisa berpura-pura sebaik ayah mereka, makan, tidur pergi ke sekolah seolah-olah kehilangan istrinya bukan masalah besar, begitu pula dengan Dae dan Toria, meski Xander tampak masih memendam amarah. Padahal, menilik kejadian dengan apa yang terjadi pada ibunya (atau nenek anak keluarga King) setelah 30tahun ayah mereka masih mencari, semakin membuat sedikit tak masuk akal dengan sikap mereka, atau dalam hal ini. ayah mereka.

rasanya pengen saya tendang si ayah, setelah apa yang dia lakuin XD


View all my reviews

Tuesday, August 16, 2016

[GR] Hades (Halo #2)

Hades (Halo, #2)Hades by Alexandra Adornetto
My rating: 1 of 5 stars

is there any chance to put Half star in this one...or Zero maybe ( because if i leave it blank many ppl will think that i forgot to rate it) lol

need so much effort finish this. yes i read it only in one day...one day of torture for my eyes, my brain and my back XD

the reason why i try so hard to finish it is just because i want to puth them onto my box so I can use the space on my shelf for the other XD
=====

Buku ini benar benar memberikan warna tersendiri bagi hidupku. hahahaha....untungnya semangat demi hal positif bisa mengalahkan ketebalan buku ini. masih dengan pendapat yang saya seperti sebelumnya, buku ini benar-benar memainkan emosi pembacanya... pembacanya yang pengen melempar buku ini jauh-jauh, menginjaknya atau mungkin membakarnya (untungnya semua itu nggak mungkin saya lakukan karena belinya pake uang dan bukan daun lontar)



View all my reviews

[GR] Halo (Halo #1)

Halo (Halo, #1)Halo by Alexandra Adornetto
My rating: 1 of 5 stars

This book is not for me.

even I love books that featuring angels and demons as much as other. but this one is definitely not for me. it's ordinary, angels who came to earth, searching for some clue about bad things that will and already happen in earth. angels who fall in love with human and so on.

so many things that already told in other series and similliarity between them is HUGE. that's why i said it's ordinary.

=======
saat malaikat ditugaskan turun ke bumi untuk mengawasi hal-hal yang akan terjadi, atau sudah terjadi. tanda-tanda hal yang buruk mulai bermunculan dimana mereka berada dan tugas merekalah untuk mencoba meluruskan hal tersebut. Konsep cerita yang sangat umum apabila berkaitan dengan malaikat dan sudah banyak diceritakan dalam buku.

Tak hanya itu, kisah cinta malaikat yang jatuh hati kepada seorang manusia yang tak kekal pun sudah banyak diceritakan pula. Bukan hal yang baru buat para pecinta cerita malaikat.

Apa yang membedakan kisah beth, ivy dan gabe ini dengan buku lainnya. Saya sendiri kurang tahu. Buat saya buku ini terlalu biasa dan tidak ada yang spesial didalamnya. Kisah pergolakan batin Beth yang secara sadar penuh jatuh hati kepada manusia, jujur, emosi yang ada tidak tersampaikan. yang ada hanyalah kekesalan karena sikap yang suka berubah dan terasa tak berpendirian.

Alih-alih dihiasi dengan kisah perjuangan mereka mempertahankan dan bertahan di bumi. Buku ini malah dihisi dengan banyaknya kisah cinta Beth dan Xavier yang sedikit memuakkan. beberapa karakter juga seolah disuguhkan begitu saya dan terima nggak terima, harus kita terima. Xavier dan Molly bisa dibilang karakter yang andil dalam cerita buku ini misalnya.


View all my reviews

[GR] House of Dark Shadows (Dreamhouse Kings #1)

House of Dark Shadows (Dreamhouse Kings, #1)House of Dark Shadows by Robert Liparulo
My rating: 3 of 5 stars

i have a mix feeling about this

first half, it gave me chill and expectation of horror story, the creepiness for the first half almost made me threw it away. because i didn't like horror in any form. XD which is good for a book that gave me direct effect for the reader, but for the second half it turn that it went with mystery. And because of that the good thing happen before suddenly feeling that i felt before is gone. Curiosity? not so much... because the conclusion for this book is just opening for the whole series, don't expect much from it. Cliffhanger, of course. that's why i think i'm gonna readathlon this one XD

But, let me tell you this. Those who reads Narnia and Time Rider, or maybe any other with same materials. that's what it is.

=======

Bermula dari kepindahan keluarga King ke somewhere-with-P-city (lupa wahahahaha....bukan Pasadena yang pasti) karena Ed menerima tawaran pekerjaan sebagai kepala sekolah di sana. Xander yang merasa keberatan karena cita-citanya sebagai Sutradara Film meyakinkan dirinya bahwa tempat tinggalnya yang dulu lebih dekat dengan Hollywood yang berarti lebih dekat dengan cita-citanya.

Pemburuan rumah pun dilakukan karena mereka tidak mungkin tinggal di Motel terus menerus sampai pada akhirnya mereka (atau ayahnya, Ed) menemukan rumah kuno yang kosong dan tampak lama tidak ditinggali. Di rumah itulah kejadian itu bermula.

Dimuai dari jejak kaki aneh yang muncul di dapur, anggota keluarga yang tiba-tiba tidak tampak disatu ruangan dan muncul ditempat lain tanpa sadar, suara-suara aneh yang menyelubungi malam mereka, sampai pada akhirnya David memutuskan untuk tidur sekamar dengan kakaknya Xander. Sampai pada akhirnya....

Bukan horor, tapi misteri...misteri yang sempat membuat saya merinding. Sebagian besar cerita yang ada dibuku ini sukses menurut saya, sayangnya dengan adanya perubahan jalur cerita membuat penulisan cerita seolah langsung berbelok arah, menghilangkan kesan pertama buku ini yang sedikit spooky XD

Sebab itulah (yang jujur membuat saya kebingungan) untuk menilai buku ini. Karena apa bila saya membahas lebih lanjut....saya yakin segi kejutan buku ini akan hilang :D



View all my reviews

Saturday, August 6, 2016

[QR] See Jane Run

See jane Run

Ish.... bukunya seru woyyyy!!! Ceritanya maksudku.

Buku ini berkisah tentang seorang wanita yang lupa (amnesia) karena hal yang memicu otakknya untuk melupakan kejadian yang dia alami. Dengan baju yang berlumuran darah dan uang US$10,000 yang ada di saku, satu-satunya hal yang dia ingat saat itu hanyalah membeli roti dan susu (tiba-tiba saya juga amnesia..saya ingat dengan pasti bagian susunya.. saya nggak ingat yang satunya..#plakk). Secarik kertas juga dia temukan, kertas bertuliskan nama Pat Rutherford, R.31, 12.30 (CMIIW..saya lupa lagi XD), kertas yang sama sekali tidak membantunya mengingat siapa dia. Kebingungan dan ketakutan menyelimuti dirinya yang kalut, berjalan tanpa arah kesana kemari hingga pada kejadian ada yang mengenali dirinya.

Cerita yang ditulis oleh Joy Fielding ini mengalir begitu saja saat dibaca, terjemahannya yang enak dan mudah dimengerti mendukung ceritanya sendiri yang simpel tapi menarik. Meski buku versi terjemahannya bisa dibilang agak berat untuk ditumpu dengan satu tangan (ceritanya saya curhat) tapi hal itu bukan menjadi alasan untuk meletakkan buku ini.

Buat saya pribadi, cerita ini akan lebih terasa dampaknya apabila penulis menggunakan sudut pandang orang pertama, jadi alih-alih menggunakan karakter yang dijalankannya, pembaca akan tersedot dalam ceritanya dan memaikan karakter tersebut. Rasa tegang, kebingungan, kemarahan dan ekspresi yang dirasakan Jane akan semakin terasa dari sisi pembacanya.

Karakter Jane bisa saya rasakan dan emosi yang dia rasakan bisa saya selami dan dimengerti. Meski terkadang naik turun dan membuat saya berapi-api, meski hal tersebut sebenarnya positif karena penulis berhasil mempengaruhi pembacanya.

Kesimpulannya, buku ini keren, memikat dan gratis #eh.

SPOILER ALERT!!!


(JANGAN di-highlight bila tidak ingin teracuni)


Tulisannya runtut, sampai pada saat kita merasa diberi kejelasan akan keadaan, ternyata masih ada kisah lain di balik cerita tersebut. Twist-nya berhasil meruntuhkan kecurigaan saya di awal saya membaca blurb buku ini, dan Fielding kemudian memutarbalikkan keadaan sekali lagi. Sayang, akhir cerita dibuat menggantung begitu saja. Anti klimaks dipenggal dan diteruskan oleh pembacanya masing-masing di pikiran mereka. Rasa penasaran yang ada serasa dipangkas ditengah jalan dan pembaca disuruh menyelesaikannya sendiri.

Stamp

Thursday, August 4, 2016

[QR] Step on the Crack & Run for Your Life (Michael Bennett #1 & #2)

James

Kyuuu aRRRRR.... ...fufufufu...

Kali ini saya mau ngomongin tentang seri lain dari James Patterson dan co-Authornya Michael Ledwidge, yaitu Michael Bennett (sebuah kebetulan semata). Seorang Polisi detektif yang sering bertindak sebagai negosiator dalam sebuah kasus. Memiliki sepuluh anak angkat dikarenakan dia dan istrinya dipastikan tidak bisa memiliki anak sendiri. Maeve, seorang mantan perawat yang kini dalam kesehariannya bertarung melawan penyakit yang dideritanya. Dengan cinta kasih dari suami dan kesepuluh anaknya. Dia terus berusaha melawan kematian.

Jujur saja, untuk seri ini saya belum tidak merasakan diri saya menyatu dengan buku ini. Entah karena masalah bahasa atau memang dari segi penulisan cerita yang kurang menarik. Kita sebut saja alasan yang kedua, karena seri sebelumnya yang saya baca, Women’s Murder Club yang memiliki kisah dan tema yang sama, saya menemukan banyak daya tarik yang tidak saya temui pada buku ini. Jadi kemungkinan yang bisa saya ambil karena gaya bercerita dan pemilihan kata pada buku ini yang sedikit tidak sesuai dengan selera saya.

Mungkin pendapat ini  terlalu awal karena saya baru membaca dua buku pertamanya yaitu Step on the Crack dan Run For Your Life. Buat saya, dari segi cerita sendiri, banyak hal yang lepas dan ditiadakan.

Pada buku pertamanya, Step on the Crack cerita masih terbantu dengan kisah hidup dari sang detektif itu sendiri bersama istri dan anaknya yang bisa dinilai lumayan bagus sebagai pendahuluan keseluruhan seri yang akan diterbitkan, meski pengenalan tokoh dan latar belakang tidak terlalu kuat karena banyaknya karakter yang dikenalkan sekaligus dalam satu waktu. Untuk buku kedua, cerita pendamping  (cerita kehidupan karakter utama) mendapatkan porsi jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan buku pertamanya. Dan harus diakui, cerita pendamping tersebut lebih menarik dibanding kasus yang sedang dia hadapi, lebih mendapatkan kesan dan perhatian khusus. Pada buku kedua, kehidupan Bennett sedikit disinggung dan kisahnya biasa saja, tak banyak hal yang menutupi kekurangannya.

Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, penggambaran karakter yang ada terlalu timpang, atau  bisa dibilang hanya karakter utama saja yang dituliskan sedikit lebih detil apabila dibandingkan dengan karakter lainnya. Bahkan latar belakang atau cerita anak-anaknya sendiri tidak disinggung selain fakta bahwa 1. Mereka anak angkat 2. Mereka keturunan Hispanic, Kulit Hitam, Kulit Putih dan Asia 3. Selebihnya hanyalah pemoles belaka.

Kenapa saya mengkritisi hal tersebut, karena pada blurb buku pertamanya. Hal itulah yang dititikberatkan sebagai penarik minat pembaca untuk seri ini.

Kesimpulannya, sampai pada saat ini (buku kedua) saya belum mendapatkan hal yang “wah” dengan buku ini.

Stamp