Thursday, June 18, 2015

House of Secrets (House of Secrets #1)

11208603_384391455079361_683787011_n

Petualangan mereka dimulai.

Keluarga Walker memutuskan untuk membeli rumah itu, Rumah besar bergaya Victoria yang berada di pingir tebing, menghadap laut dan dikelilingi hutan pinus. Selain ukuran dan model rumah yang sangat mereka sukai, mereka bisa mendapatkan rumah tersebut dengan harga yang sangat murah. Rumah yang dikenal dengan Rumah Kristoff.

Cordelia pun langsung jatuh cinta dengan perpustakaan yang ada di rumah tersebut, yang memuat banyak buku dari penulis favoritnya, Denver Kristoff. Brendan yang yang terlalu sibuk dengan permainan ditangannya dan Eleanor yang...yah...bersenang-senang dengan dunianya sendiri.

Suatu hari, seorang wanita misterius datang dan marah kepada keluarga itu. Wanita yang mengatakan bahwa mereka (Keluarga Walker) tidak berhak atas rumah itu. Pada akhirnya wanita itu memporakporandakan isi dalam rumah dengan mendatangkan angin. Dan melemparkan rumah tersebut ke dunia paralel.

Hanya ketiga anak Walker yang bertahan, ketidakberadaan Ibu dan Ayah mereka semakin membuat mereka ketakutan, yang mereka tahu hanyalah bahwa mereka harus bertahan hidup dan mencari jalan pulang.

Petualangan pun dimulai ketika wanita misterius itu kembali, mengaku sebagai penyihir angin dan meminta bantuan pada anak-anak tersebut untuk mencari sebuah buku. Buku yang tidak bisa dia sentuh. Kapan dan dimana buku itu akan muncul, mereka akan mengetahuinya, kata wanita tersebut.

Sekelompok makhluk menyerang mereka, pasukan berkuda yang menjarah rumah tersebut. Rumah yang dianggap sebagai tempat asing yang berisi dengan barang-barang yang membuat mereka penasaran. Di saat itulah, datanglah Will yang menyelamatkan mereka , yang kemudian Cordelia sadari bahwa Will adalah salah satu karakter fiksi dari buku yang dia baca. Dari situlah pada akhirnya dia menyadari bahwa mereka terjebak dalam dunia buku karangan Denver Kristoff, bukan satu tetapi tiga buku sekaligus. Mereka mulai mencari petunjuk dengan harapan bahwa mereka bisa kembali pulang dan menemukan orang tua mereka.

Buku apakah itu kenapa wanita itu sangat menginginkannya? Kenapa terjadi pada keluarga Walker seperti yang sudah diduga sebelumnya? Berhasilkah mereka pulang dan menemukan orang tuanya?




Satu lagi, buku fantasi petualangan yang disajikan dengan alur yang cepat dan membuat pembacanya menahan nafas.

Ide cerita dari cerita ini tidak bisa dibilang baru. Kenapa? Karena sudah ada beberapa judul yang keluar (meski bukan dengan media buku) dan berhasil di pasaran. Sebut saja Jumanji, film yang mengajak kita berpetualang di hutan (yang tidak bisa disebut hutan) yang “dibawa” ke masa modern, lengkap dengan hewan penghuninya yang tidak bisa dibilang ramah, atau Zathura, sebuah papan permainan sejenis monopoli yang menerbangkan kita keluar angkasa dan menghadapi alien, dan gejala alam lainnya (meski sampai saat ini saya masih penasaran bagaimana mereka bisa bernafas). Tetapi, Chris Columbus menggunakan cerita pada buku alih-alih papan permainan sebagai perkembangan jalan ceritanya. Yup, buat para Vernian pasti sudah tahu apa yang saya bicarakan.

Chris Columbus, buat kalian penyuka film. Pasti tahu bahwa dialah yang menggawangi kesuksesan seri pertama dan kedua Harry Potter. Meski buat sebagian orang juga merasa kecewa karena dia pulalah yang membuat seri pertama Percy Jackson. Pada buku ini dia menggaet Ned Vizzini sebagai partnernya, penulis yang sukses menulis empat buku YA termasuk It's Kind of a Funny Story yang termasuk dalam 100 Cerita Remaja Terbaik versi NPR. Sayangnya, penulis ini meninggal, diperkirakan jatuh karena bunuh diri pada tahun 2013. Pengerjaan buku keduanya sendiri telah rampung dan diterbitkan yang berjudul Battle of the Beasts sedang buku ketiganya diharapkan untuk terbit tahun 2016 (berdasarkan goodreads) berjudul Clash of the Worlds.

Mungkin saya baru membaca beberapa buku yang ditulis oleh seorang Director (atau apapun kontirbusi mereka dalam film). Dan yang ada didalam pikiran saya adalah bahwa buku yang dituliskan/dihasilkan akan berlubang (kehilangan detil, timeline atau sejenisnya) yang bisa ‘ditambal’ pada filmnya ataukah malah akan menjadi terlalu detil (cenderung membosankan bagi sebagian orang karena dinilai terlalu bertele-tele) seolah kita membuat film sendiri di dalam otak dan yang terakhir saya dapatkan ketika saya membaca The Strain karya Guillermo del Toro dan Chuck Hogan.

Eksekusi jalan ceritanya sendiri tidak bisa dibilang mulus, detil cerita banyak yang ditulis begitu saja dan terkesan disengaja untuk memadatkan cerita (saya pribadi berpendapat karena semua bisa digambarkan olehnya pada filmnya), hal ini dibuktikan hak cipta filmnya sudah dibeli oleh Rise Entertainment dan akan digarap oleh 1492 Pictures, perusahaan film yang didirikan oleh Chris Columbus sendiri. Dari segi karakter juga sama saja, jelas tapi masih terlalu lemah, kurang berkarakter dan seolah hanya cameo yang disempilkan pada cerita untuk beberapa karakter, bahkan jalannya cerita juga banyak yang kurang masuk diakal dan sebatas kebetulan. Rumah yang dijadikan tempat mereka “berjuang”, saya tidak bisa membayangkan terbuat dari bahan apa, tapi untuk ukuran sebuah rumah kuno , bisa dipastikan rumah itu sangat amat kuat.

Beruntung pada buku ini terdapat endorsment dari J.K. Rowling “A breakneck roller-coaster of an adventure.” (Atau yang pada buku terjemahannya diterjemahkan menjadi “Petualangan menegangkan hingga titik terakhir.....” Errr....okay?!? (Jadi ingat jingle iklan susu ‘aku suka susunya...hingga tetes terakhir’) ) yang secara tidak langsung meningkatkan “derajat” buku ini dengan mendompleng nama besar didunia literasi. Sedangkan nuansa covernya sendiri mengingatkan saya dengan The Land of Storiesnya Chris Colfer. Dan untuk versi terjemahan JELAS pada Heroes of Olympus.

Mari berharap banyak perbaikan pada buku kelanjutannya dan keseruan cerita yang akan menutupi yang saya anggap kekurangan yang ada.

House

PS. Feel free to CMIIW in name, place, time or others.

2 comments: