Friday, March 27, 2015

Emerald Atlas (The Books of Beginning #1)

image
Kate, Michael dan Emma adalah tiga bersaudara yang berpindah dari satu panti asuhan ke panti asuhan yang lain. Hal terakhir yang Kate ingat hanyalah ketika ibu mereka menyuruhnya berjanji untuk menjaga adik-adiknya, Michael yang hanya mengingat sedikit tentang orang tuanya dan Emma yang bahkan tidak mengenal mereka sama sekali.

Kate, anak tertua yang merasa bertanggung jawab kepada ibunya untuk menjaga adik-adiknya.

Michael yang suka berpetualang di dunia khalayan yang ada di otaknya dan sangat menggemari hal yang berkaitan dengan kurcaci.

Emma, anak paling kecil yang sedikit temperamental, suka meledak-ledak sekaligus emosional dengan keadaan sekitar.

Sepuluh tahun kemudian, pencarian orang tua adopsi untuk mereka terus mengalami kegagalan karena sifat mereka masing-masing sehingga pengurus panti-pun harus memaksa mereka untuk pindah ke panti asuhan yang baru. Sampai pada akhirnya mereka dikirim ke sebuah rumah yang disebut sebagai panti asuhan meskipun hanya mereka bertiga anak yang ada di sana yang dimiliki Dr. Pym yang jarang sekali terlihat. Dan di rumah itulah misteri mulai terjadi....




Sudah 10 hari sejak terakhir bercengkerama dengan blog ini, yang entah mengapa tepat di saat waktu kerja yang lebih menyita. #plakk #alasan

Jujur, saya bingung dengan eksekusi cerita buku ini. Mungkin karena gaya terjemahan yang tidak cocok dengan jalan pikiran saya atau memang dari sananya seperti itu

Petualangan yang dimulai dari munculnya kekuatan untuk menjelajah foto sebagai titik tolak waktu, saya pernah membaca buku yang di dalamnya terdapat karakter dengan kemampuan yang sama IYKWIM, meski beda dalam penggunaannya. Selain itu John Stephens bermaksud untuk menggunakan perjalanan waktu sebagai ide cerita yang menurut saya malah menjadikannya sedikit tidak terduga karena saya malah mengharapkan kisah perjalanan hidup anak-anak ini untuk menemukan orang tua mereka sambil menghadapi mahkluk-mahkluk dari dunia lain. hahahahaha.....

Di buku ini menceritakan bahwa merubah masa lalu untuk merubah masa depan itu bukanlah hal yang besar, tapi lagi-lagi buat saya hal seperti ini sangatlah janggal. Menurut saya waktu itu seperti lingkaran ketika satu hal diubah maka akan mengubah segalanya.

Dalam hal ini Kate pergi ke masa lalu untuk merubah masa depan, apabila diputar balik maka seharusnya Kate akan datang di masa depan yang telah dia ubah sebelumnya kecuali penulis menggunakan konsep seperti yang digunakan James Dashner dalam 13th Reality-nya atau Kim Curran dengan SHIFT-nya yaitu kenyataan yang ada tidak berubah, akan tetapi bergeser dan membentuk cabang kenyataan yang lain (kurang lebih seperti itu CMIIW).

Penggambaran ceritanya sendiri juga membuat saya kebingungan, diantara Victorian dan Modern. Penyertaan kurcaci dan beberapa lainnya dalam buku ini juga membuat saya kebingungan tentang situasi yang ada. Setting yang ada di otak banyak pohon tapi tampak gersang, berkabut tapi panas, lembap tapi kering. Entahlah, otak saya mungkin sedang lelah dan mencari pelarian dari buku ini karena banyak hal yang ganjil bagi saya.

Tuesday, March 17, 2015

Reckoning (The Fallen #4)

image

#latepost

Kekuatan Vilma mulai menggila dan memaksa Aaron untuk mencari cara menyembuhkannya, di samping itu para penduduk Aerie bersitegang pendapat antara menyelamatkan memindahkan Aerie ke tempat yang lebih aman atau bertahan dan menghadapi Verchiel, apalagi setelah kembalinya Belphegor ke surga setelah selama ini dianggap sebagai pemimpin bagi para penduduk Aerie di bumi..

Rencana Verchiel untuk memusnahkan dunia pun semakin bulat, dengan 'bantuan' dari Lucifer yang dia tahan dan sisa para Archon untuk membantunya memuluskan rencana itu dengan melepaskan neraka ke dunia ini. Akan tetapi, Aaron yang dianggap oleh para malaikat yang terbuang dan nephilim sebagai Sang Penebus harus membuktikan dirinya. Pada akhirnya, dia memutuskan untuk menghadapi Verchiel yang telah memporakporandakan hidupnya untuk menyelamatkan Lucifer dan Para Malaikat Terbuang lainnya. Meski pada awalnya mendapatkan pertentangan dari sebagian penduduk Aerie, akhirnya merekapun turut membantu untuk menghadapi Kekuatan.




Oke, saya akui. saya sedikit lupa karena sudah berhari-hari sejak saya menyelesaikan buku ini. Bukan ingatan saya yang jelek, tapi karena mungkin buku ini yang sedikit mudah untuk dilupakan. #ngeles

Buku ini seru, meski sedikit menggantung di akhirnya, mungkin karena itulah sang penulis memutuskan untuk melanjutkan ceritanya yang semula menjadi 4 buku menjadi 7 buku. Jadi buku inipun sudah bisa dianggap menjadi penutup dengan kekurangan di beberapa cerita yang kesemuanya terkesan menggantung.
The Fallen novels are New York Times bestsellers. The original quartet of stories was published in 2003-2004. They were reprinted with new photo covers in 2010. The next story, End of Days, was published in 2011, with Forsaken following in 2012. - http://www.sniegoski.com/fallen/books.html

Terlepas dari semua itu, cerita 'penutup'nya seru, pertemuaan Aaron dengan sang ayah saat pertama kali dan beberapa bagian lainnya cukup sarat dengan emosi.

Saya sendiri cukup terhibur dengan seri ini setelah skeptikal hanya karena buku ini sering saya jumpai di obral. Pendapat mengenai cara penulisan dan kesan yang saya dapat sudah diwakili oleh tulisan-tulisan saya sebelumnya mengenai seri ini yang bisa dilihat di: #1: The Fallen | #2: Leviathan | #3: Aerie

Saturday, March 14, 2015

Aerie (The Fallen #3)

image

Lagi....

Perburuan dimulai. Camael, Aaron berserta anjingnya Gabriel (yang diberi nama seperti nama malaikat yang dikaguminya) guna menemukan petunjuk mengenai keberadaan adiknya membuahkan hasil yaitu anak buah Kekuatan yang saat itu bermaksud membunuh malaikat buangan lainnya. Tapi bukannya menangkap dan menanyai mereka, Aaron malah kehilangan kendali atas kekuatan yang ada didalam tubuhnya dan bertarung membabi buta dan menewaskan para prajurit itu. Di saat itulah, bersamaan datang dua orang yang merapalkan mantra dan membuat mereka pingsan yang kemudian membawa mereka ke sebuah tempat yang digunakan para malaikat untuk menunggu pengampunan, Aerie.

Dengan belenggu yang mengekang mereka yang dibuat oleh dua orang yang menangkap mereka di hutan yaitu seorang malaikat bernama Lehash, dan Lorelei, seorang nephilim, anak Lehash, Camael akhirnya bercerita tentang jati diri Aaron kepada pria tua yang menjadi pemimpin mereka, Belphegor, yang tentu saja tidak mempercayai perkataannya

Sementara itu, Velchier semakin menjadi dengan ambisinya untuk membunuh Aaron yang telah membuatnya semakin menderita, dia kemudian membawa Malak yang merupakan hasil sihir perubahan para Archeon untuk menculik Vilma yang merasa menjadi gila karena mimpi-mimpinya untuk memancing Aaron supaya datang menyelamatkannya.

Aaron yang akhirnya pergi untuk menyelamatkan Vilma dan berhadapan dengan Malak dan Verchiel.

Apakah Aaron berhasil menyelamatkan Vilma? Siapakah Malak sesungguhnya dan Apakah penduduk Aerie akan menerima Aaron sebagai seorang yang ada di dalam ramalan, sebagai sang penebus?

Buku ketiga dari seri The Fallen yang ditulis oleh Sniegoski.

Dengan intensitas yang cenderung menurun dibanding buku kedua. Masih menarik untuk dibaca, tapi tingkat keseruan pada buku ini menurun. Permasalahannya sama seperti buku pertama, tidak adanya emosi seperti pada saat Aaron mendapatkan informasi mengenai siapa ayahnya atau saat dia menemukan keberadaan adiknya, Stevie yang menjadi tujuan utama di buku pertama dan keduanya, meski harus diakui kali ini tidak sekosong buku satunya.

Bila dilihat dari eksekusinya buku ini mengalami perkembangan, penulisannya lebih tertata rapi dan jelas, terlepas dari cara penerjemahan yang sedikit tidak konsisten dalam penggunaan kata/ kalimat.

Friday, March 13, 2015

Leviathan (The Fallen #2)

image

Perjalanan Aaron Corbet untuk menemukan adiknya, Stevie berlanjut. Ditemani oleh anjing yang telah diubahnya kesayangannya, Gabriel dan seorang malaikat mantan pemimpin Kekuatan, Camael. Camael sendiri memutuskan untuk mempercayai ramalan yang ada dan mempercayai bahwa Aaron adalah anak yang ada dalam ramalan tersebut setelah melihat apa yang bisa dia lakukan pada pertarungan sebelumnya, saat keluarga Aaron diserang Verchiel.

Aaron sendiri merasa galau bingung dengan keadaan yang kini dihadapinya, meninggalkan Vilma (gadis yang disukainya) dan kehidupannya untuk adik yang entah ada dimana. Ezekiel (malaikat yang pertama kali mengajari tentang siapa dirinya dan bekas malaikat yang pertama kali mempercayai bahwa dialah yang disebutkan dalam ramalan) pun telah kembali ke Surga, yang menambah kesedihan di hatinya.

Perjalanan membawa mereka ke sebuah kota kecil, karena firasat yang mengatakan bahwa dia diharuskan berada ditempat itu Gabriel yang terluka karena sebuah pertarungan saat dalam pencarian mereka. Guna menemukan petunjuk akhirnya Aaron memutuskan untuk tinggal di tempat itu dan membantu Katie. dokter hewan berlisensi yang merawat Gabriel di klinik Kevin pacar tunangan temannya yang kini menghilang,

Di kemudian hari, kota berubah mencekam. Gabriel menghilang tanpa jejak setelah Camael pergi tanpa alasan beberapa hari sebelumnya, yang ditemukannya hanyalah petunjuk dan kecurigaan mengenai dimana mereka berada, sebuah pabrik yang pernah disinggung Katie dan direncanakan akan 'dikunjungi' malam itu.

Aaron akhirnya mendatangi tempat itu. Tempat dimana dia diserang oleh sebuah makhluk yang merupakan sumber dari semua keanehan yang terjadi, yang mengaku dirinya adalah sang Leviathan. Siapa Apakah Leviathan itu sesungguhnya?




Akhirnya, sampai juga di buku dua seri The Fallen karya Thomas E. Sniegoski, Leviathan (sama seperti judul diatas #plakk). Cerita kali ini lebih bagus daripada buku sebelumnya setidaknya menurut saya. Keseruan dan atmosfernya jauh lebih terasa dan lebih kental. Konflik dan aksi yang terjadi juga menambah ketegangan dalam membacanya.

Jujur saja saya mengabaikan lini waktu yang ada di seri ini dan untungnya hal tersebut tidak mengurangi keasyikan cerita yang ada pada buku ini. No biggie

Beberapa hal yang saya keluhkan pada buku pertamanya ternyata dijawab pada buku ini.

Thursday, March 12, 2015

The Fallen (The Fallen #1)

image

Kehidupan Aaron Corbet, seorang yatim piatu yang sekarang tinggal bersama dengan keluarga yang mencintainya, mengalami keanehan saat usianya menginjak 18 tahun. Mulai dari saat dia mengerti pembicaraan Vilma, seorang teman di sekolahnya, bersama teman-temannya yang berbicara dalam bahasa Portugis. Dia mengira itu hanyalah keanehan biasa, apalagi saat Vilma yang dinilai sebagai cewek tercantik di sekolahnya berpendapat bahwa dia ganteng.

Merasa janggal dengan keadaannya sekarang, dia memutuskan untuk mengunjungi psikiater untuk membantunya mencari kejelasan. Uji coba pun dilakukan sang psikiater kepadanya untuk membuktikan apa yang dialaminya dan memutuskan untuk membawanya ke salah satu teman yang ahli. Di lain waktu, seorang pria menghampirinya dan berkata bahwa dia berbeda, bahwa dia adalah seorang nephilim yang entah apa artinya itu. Ketidakpercayaannya terhadap pria yang baru pertama kali ditemuinya itu menuntunnya untuk mencari informasi lebih tentang apa sebenarnya nephilim itu.

Pertemuan selanjutnya dengan pria yang kemaren ditemuinya, yang ternyata bernama Ezekiel atau yang dipanggil Zeke membuatnya lebih waspada dengan apa yang akan dilakukan orang itu, apalagi saat dia melakukan kejadian yang membuatnya marah dengan alasan untuk 'memancing' kekuatan yang ada di dalam diri Aaron.

Di lain pihak, Kekuatan mencari dan memburu para pendosa yang lari ke bumi setelah kekalahan Lucifer pada Perang Besar Surga. Kekuatan yang merupakan kelompok malaikat yang dipimpin oleh Verchiel, bertindak atas nama Tuhan untuk membunuh semua para pendosa, Malaikat yang jatuh dari Surga, Malaikat yang melarikan diri ke bumi setelah peperangan kemudian menikah/ mempunyai anak dengan manusia, dan bahkan nephilim sendiri yang merupakan anak hasil dari hubungan mereka. Semua itu dianggap Kekuatan sebagai pengkhianatan terhadap Tuhan.

Tapi, apakah yang mereka berada di posisi yang benar mengingat Sang Penguasa sudah lama tidak berhubungan dengan Verchiel? Apakah Aaron berhasil menguasai dirinya dan menghadapi kegilaan yang dialaminya?




Lagi, sebuah novel yang memakai peperangan antar malaikat sebagai konsep utama cerita, meski dalam perjalanannya perkembangan ceritanya bercabang ke aksi penyelamatan adik Aaron, Stevie yang diculik oleh Kekuatan dan akan digunakan sebagai persembahan kepada Tuhan.

Tapi, ceritanya sendiri ditulis dengan cara yang cukup membuat saya sedikit bosan. hehehe.... Alur yang lambat dan nyaris tidak ada emosi di dalam tulisan di bagian yang harusnya bisa digali lebih dalam lagi kedalaman emosinya (entah apakah karena ini efek terjemahan atau dari asalnya seperti itu). Karakter yang muncul pun (selain Verchiel) tidak cukup kuat, penggambaran dan pengarakteran yang lemah sehingga kali ini entah kenapa tidak berbekas dalam ingat tentang karakter masing-masing tokoh.

Selain itu, masih dinikmati meskipun tidak terlalu bersemangat untuk melanjutkan Yap, untuk kali ini saya harus memaksa diri sendiri untuk membaca lanjutannya.

Monday, March 9, 2015

Quidditch: Through the Ages

image

Atau yang diterjemahkan menjadi Quidditch: dari Masa ke Masa.

Buku yang ditulis oleh J.K. Rowling Kennilworthy Whisp sebuah buku yang akhirnya bisa digandakan setelah menempuh perjalanan panjang. Buku yang menjadi salah satu koleksi perpustakaan Hogwarts akhirnya disalin ke dalam jumlah banyak supaya bisa dibaca oleh Para Muggle. Pengalihbahasaannya pun harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Kementerian Luar Negeri #plakk

Buku ini menceritakan tentang sejarah terjadinya ditemukannya olahraga Quidditch yang populer di kalangan penyihir dan menjadi olahraga nomor satu yang digandrungi sampai sekarang. Tidak hanya pembahasan tentang ukuran dan bentuk lapangan, dan asal mula nama peralatan yang digunakan (mulai dari pemukul, bola bahkan sampai lubang gawang) dan bahkan asal mula kata Quidditch sendiri diceritakan di buku ini. Bahkan peraturan yang terus bertambah setiap tahunnya juga ditulis meskipun tidak semuanya karena buku ini akan beralih fungsi menjadi buku peraturang permainan.

Selain hal diatas, Whisp juga menulis tentang perkembangan permainan di seluruh penjuru dunia, meski tidak semuanya, terutama di Asia. Karena permainan yang menggunakan sapu sebagai alat untuk terbang ini belum mampu menggeser kepopuleran karpet sebagai alat transportasi alih-alih sapu pada masa itu.




Buku yang merupakan buku pendamping dari seri fenomenal Harry Potter ini adalah salah satu dari tiga buku. Adapun dua buku lainnya adalah Fantastic Beasts and Where to Find Them dan The Tales of Beedle the Bard yang keduanya juga sudah diterjemahkan dan merupakan koleksi perpustakaan Hogwarts.

Buku ini memang menceritakan tentang sejarah awal mula terbentuk/ ditemukannya permainan Quidditch PADA setengah bagian buku pertama dan sisanya hanya memuat sejumlah banyak tim yang berhasil menorehkan nama mereka pada sejarah permainan ini dengan kemenangan atau cara bermain yang sedikit tidak lazim.

Dengan ciri khas penamaan JKR pada karakter/ tempat/ nama atau yang dalam hal ini adalah nama sebuah tim yang menggunakan alphabet yang sama untuk setiap kata yang dipakai meski tidak semuanya juga sih dan tidak akan saya sebutkan pula di sini. hahaha... Selain itu tampak bahwa JKR memikirkan matang-matang hal-hal yang ada di buku utamanya dan berpikir diluar nalar diakui atau tidak, menuliskan hal baru dengan latar belakang yang tidak masuk diakal dengan aura yang sangat kuat, yang membuat kita setidaknya saya berimajinasi bahwa semua itu nyata.

Thursday, March 5, 2015

Fortunately, The Milk

image

Atau yang diterjemahkan menjadi Untunglah, Susunya.

Cerita bermula pada habisnya susu yang akan untuk makan sarapan sereal. Sang ayah memutuskan untuk membeli susu di toko yang ada ada di pojok jalan. Setelah bertemu temannya dalam perjalanannya tiba-tiba sang ayah dihadang alien yang hendak menguasai bumi, sang ayah pun lari ke sebuah pintu yang lengkap dengan larangannya yang membawanya ke dunia bajak laut, beruntunglah dia diselamatkan Professor Steg yang berkendara dengan balon udaranya dan mesin waktu ke sebuah kuil di sebuah pedalaman.

Bagaimanakah perjalanan sang ayah akan berakhir, Berhasilkah sang ayah kembali dengan selamat?




Sebenarnya bisa nulis lebih panjang lagi. Akan tetapi menilik jumlah halamannya yang terlihat tebal tapi sebenarnya sangat tipis, tidak adil rasanya bagi mereka yang belum membaca bila saya tuliskan semua. Dalam buku Neil Gaiman yang kali ini berkolaborasi dengan Skottie Young, yang dikenal juga sebagai ilustrator seri Oz dan komik-komik Marvel.

Dari segi cerita buku ini termasuk kategori anak, akan tetap dari segi moral buku ini tidak terlalu bagus buat anak karena sang ayah hanya memberikan alasan atas keterlambatan dia datang, dengan memberikan suatu cerita yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya (menurut saya) yang tidak jauh berbeda dengan beberapa karya Roald Dahl. Apalagi saat sang anak menyadari kejanggalan dalam cerita tersebut, sang ayah memberikan alasan yang lain kepada sang anak.

Satu hal lagi kekecewaan saya dalam buku terjemahan saya menemukan kata yang disamarkan (huruf b menjadi v) yang sangat tidak layak dibaca anak-anak. Meskipun mungkin kata tersebut sesuai dengan bahasa aslinya, saya lebih memilih untuk diperhalus atau dicarikan padanan supaya tidak terlalu kasar, lagi-lagi karena sebagian besar berpendapat bahwa ini buku anak-anak.

Untuk para orang tua sebaiknya mendampingi anak-anaknya dan memberikan informasi berkenaan dengan hal yang baik atau buruk berkenaan buku ini. Saya yakin para orang tua tidak mau apabila sang anak ditanya sudah mengerjakan PR atau belum mereka akan bercerita mengenai serangan Troll yang merampas buku PR mereka atau muslihat goblin yang membuat buku PR mereka menghilang.atau ulah penyihir yang menerbangkan buku PR mereka sampai ke sungai.

Terlepas dari cerita, yang membuat saya menyukai buku ini adalah ilustrasinya, yang dibuat dengan garis sketsa tipis dan imajinasi penggambaran hal yang sebenarnya biasa menjadi luar biasa (saya yakin keduanya turut andil).

Tuesday, March 3, 2015

Koyasan

image

Koyasan

Seorang gadis kecil yang takut dengan hantu seperti saya. Saat teman-temannya bermain di seberang jembatan dia hanya bisa melihat mereka tertawa-tawa bahkan untuk menyeberangi jembatan saja dia tidak berani. Dia merasa bahwa jembatan tersebut penuh dengan hantu-hantu yang menakutkannya. Sebenarnya dia pemberani dalam hal lain, sangat sopan dan suka menolong. Tapi saat berhubungan dengan hantu, dia lebih memilih untuk tidak berurusan dengan mereka.

Hingga suatu hari, adiknya, Maiko yang pada awalnya bersikeras mengajak Koyasan ke kuburan diajak Koyasan untuk pergi ke air terjun yang jaraknya dua jam perjalanan dan melupakan keinginannya tadi. Dalam perjalanan pulang Maiko tiba-tiba langsung berlari ke arah kuburan itu setelah dibentak Koyasan karena kerewelannya. Mengira adiknya akan menyusul langkahnya yang didapatinya adalah suara sunyi tempat tersebut.

Salah seorang penduduk, menemukan Koyasan yang akhirnya bercerita mengenai Maiko yang hilang. Sesaat kemudian Maiko berjalan menyeberangi jembatan menghampiri Koyasan. Dia pun akhirnya merasa lega dan senang, sampai pada akhirnya menyadari bahwa adiknya tersebut tampak kosong tidak berjiwa. Orang tua Koyasan kemudian memanggil Itako, seorang wanita tua yang diharapkan bisa menyembuhkan Maiko. Itako-pun akhirnya menyerah, tidak sanggup menyembuhkan Maiko sembari memberi sandi kepada Koyasan bahwa dialah yang bisa mengambil arwah adiknya yang diambil oleh para hantu dan harus dilakukan malam itu juga.

Dengan tekad untuk menyembuhkan adiknya seperti sedia kala, Koyasan mengumpulkan keberanian untuk menyeberangi jembatan dan menghadapi hantu-hantu tersebut. Akankah Koyasan berhasil mengatasi ketakutannya dan mengambil arwah adiknya yang diambil oleh para hantu itu?




Sebuah buku karya Darren-shan yang pertama kalo saya baca. Buku bergenre "sedikit horor" ini lumayan memikat hati minat saya. Terlepas dari jumlah halaman yang sedikit, buku ini ditulis dalam tempo yang cepat, tidak berkesan dipaksakan dalam penulisannya dan gaya berceritanya pun menarik untuk diikuti.

Kali pertama membaca judul dan melihat cover buku versi terjemahan pikiran saya langsung terbang melayang ke Jepang, Jembatan melengkung yang khas dan kuno, suasana pekuburan yang lengkap dengan batu nisan. dengan pepohonan yang rimbun dan tradisi yang sangat kental.

Buku ini sangat cocok buat penggemar cerita yang ringan (setelah membaca buku yeng menguras otak).

Secret Histories

image

Hai! Jumpa lagi bersama saya Weirdo. #plakk

Kali ini, untuk coretan pertama di bulan Maret 2015 saya mau menulis tentang salah satu seri yang saya suka, Lorien Legacies. Tapi, saya tidak akan membahas tentang buku utamanya melainkan kumpulan 3 buku pendampingnya yang diterbikan menjadi satu buku yang berjudul Secret Histories.

Secret Histories terdiri dari 3 buku The Lost Files yaitu: The Search of Sam (The Lost Files #4), The Last Days of Lorien (The Lost Files #5), dan The Forgotten Ones (The Lost FIles #6).

SPOILER ALERT!!! SPOILER ALERT!!!  SPOILER ALERT!!! SPOILER ALERT!!! SPOILER ALERT!!!


SPOILER ALERT!!! SPOILER ALERT!!!  SPOILER ALERT!!! SPOILER ALERT!!! SPOILER ALERT!!!


SPOILER ALERT!!! SPOILER ALERT!!!  SPOILER ALERT!!! SPOILER ALERT!!! SPOILER ALERT!!!



The Search of Sam


Adam, sang Mogadorian-sejati atau yang lebih dikenal sebagai sang pengkhianat bagi rasnya terdampar berada di Kenya melakukan pekerjaan sukarela sebagai balas budi karena telah diselamatkan dan dirawat setelah terjatuh dari jurang. Setelah kakinya yang patah sudah sembuh, dia memutuskan untuk membantu Marco yang selama ini sudah merawatnya. Tapi, Satu yang merasa bahwa Adam lebih berguna untuk Garde lainnya, terus meminta tolong kepada Adam untuk membantu perjuangan mereka. Sampai pada akhirnya Adam mengetahui bahwa Satu, yang selama ini menemaninya mulai menghilang yang merubah pikirannya.

Adam memutuskan untuk kembali ke keluarganya dan mulai mencari petunjuk tentang apa yang bisa dia lakukan untuk mempertahankan Satu .pada awalnya karena keberadaan Satulah yang diabutuhkan saat itu.

Setelah bersitegang dengan sang ayah dan adik yang sekarang membencinya, Kelly, saat pertama kali kembali ke rumahnya di Estat Ashwood, ayahnya memberikan waktu selama seminggu untuk membuktikan dirinya bahwa dia tidak berkhianat. Sampai pada akhirnya dia bertemu dengan Dr. Zakos yang merupakan pengganti Dr. Anu dan kegagalannya (menurut dia) yang ingin menjadikan Adam sebagai kelinci percobaan lagi untuk memindahkan memori Satu kepada dirinya, Saat itulah dia bertemu melihat Malcolm Goode, salah seorang Greeter (penyambut) bangsa Lorien di bumi yang dibekukan untuk diambil memori informasi yang ada diotaknya yang berkaitan dengan Lorien.

Saat Dr. Zakos berusaha memindahkan kembali memori satu ke otak Adam, Satu memberikan 'bantuan' terakhirnya kepada Adam yang menyelamatkan dirinya dari Dr. Zakos yang berencana membunuh Adam untuk mengambil seluruh kenangan informasi milik Satu yang sekarang tersimpan di pikiran Adam. Dengan membawa serta Malcolm yang masih ling-lung mereka berusaha keluar dari tempat penelitian itu.

Setelah kesadaran Malcolm mulai pulih, mereka kemudian memutuskan kembali ke kediaman Malcolm untuk mencari Sam. Ketika itulah Malcolm mendapat kabar mengenai anaknya itu. Adam yang merasa mengetahui di mana Sam berada, bersedia membantu Malcolm untuk Mencari Sam.


The Last Days of Lorien


Sandor, salah seorang Lorien yang cukup cerdas dalam bidang teknologi. Dia merekayasa mesin absensi di sekolahnya dan menyabotase memanipulasi pendeteksi umur di sebuah klub yang ada di Lorien, Chimaera.Di sana dia bertemu dengan Devektra, penyanyi yang terkenal ditempat itu berserta temannya Mirkl. Pertemuan pertama mereka terjadi saat Sandor tanpa sengaja terdorong ke ruang ganti baju Devektra.

Akan tetapi, karena kenakalannya yang akhirnya diketahui pihak sekolah. Dia dikeluarkan dan dihukum, pilihannya adalah antara bergabung dengan Munis yang bertugas menjaga dan merawat kebersihan atau pergi ke Kabarak tempat pertambangan Loralit dan peternakan chimaera berada yang berada di luar kota.

Saat Sandor berpikir tentang nasibnya, seseorang menghampirinya dan menawarkan untuk menjadi salah satu magang di APL (Akademi Pertahanan Lorien). Dengan konflik batin yang mengatakan bahwa Lorien tidak akan berperang dan Pertahanan merupakan hal yang sia-sia semula dia yang akan mengatakan tidak, Sandor "terpaksa" menyetujui karena tempat itu lebih dekat dengan Devektra Kota.

Pada suatu hari pada saat dia membenahi jaringan yang ada di dekat Chimaera, dia bertemu dengan Devektra yang mengundangnya untuk mengikuti pesta Bulan Separuh yang akan diadakan di Chimaera. Setelah dia berhasil menyelesaikan tugasnya, Rapp, teman magangnya di APL meminta tolong untuk mengantarkan Daxin, teman Rapp untuk menemui seorang Garde dan memberikan gelang berpelacak untuknya. Gelang yang dicuri Sandor untuk memalsukan umur supaya lolos masuk Chimaera.

Saat perayaan berlangsung, terjadilah serangan dari Mogadorian ke Lorien, menyadari itu dia yang dibantu diselamatkan Mirkl segera kembali ke APL untuk menyampaikan kabar kepada yang lain. Di sana dia bertemu dengan Brandon yang murka karena mengira dia adalah Daxin berdasarkan sinyal dari gelang yang dia curi. Brandon kemudian menyinggung masalah tentang Sembilan Cepan dan Sembilan Garde yang sama sekali dia tidak ketahui. Dan rencana itu gagal karenanya.

Merasa bertanggung jawab, Sandor kemudian berusaha seorang diri menyelamatkan Garde terakhir yang dia temui dulu.

Apakah dia berhasil menyelamatkan anak itu? dan bagaimanakah nasib Lorien selanjutnya?


The Forgotten Ones


Satu sudah meninggal. Tapi dia sudah menitipkan semangat dan cita-citanya kepada Adam.

Terjadi setelah The Search of Sam, Adam yang berjuang seorang diri masih bertekad untuk membantu Satu. Bersama dengan Rexicus Saturnus atau yang dipanggil Rex, seorang Mogadorian perwira yang terjebak di reruntuhan bersama Adam. Adam memutuskan untuk menyelamatkan Rex untuk membantunya keluar dari gurun tempat mereka berada sekarang.

Mereka menemukan tempat berteduh dan air saat seekor binatang hendak memangsa mereka, mengetahui keanehan Adam akhirnya dia mendekati Adam dan mengendusnya. Binatang itu ternyata chimaera yang kabarnya telah punah bersamaan dengan penyerangan bangsa Mogadorian di Lorien. Mengetahui hal itu, Adam yang dibantu oleh Dust, chimaera yang kini menjadi temannya memaksa Rex untuk menunjukkan tempat dan membantu mereka menyelamatkan chimaera yang lain yang ditawan di pusat penelitian.

Diwarnai dengan sergapan Mogadorian dan tipu daya Rex mereka berhasil mengetahui dimana kawanan chimaera yang lain ditawan dan dijadikan bahan penelitian oleh bangsa Mogadorian.

Berhasilkah Adam membebaskan binatang-binatang itu? Dan apakah Rex akan berkhianat dan mengantarkan Adam untuk menjadi tawanan yang dicari oleh Mogadorian?




Fyuhh~~~

Baru kali ini menulis sepanjang ini...itu juga menahan diri bercerita lebih lanjut karena malah menjadi ringkasan cerita alih-alih review. :))

Petualangan Adam memberikan keseruan tersendiri pada seri ini. Setelah mungkin merasa jenuh dengan sudut pandang Garde, maka kali ini 'dihidangkan' dari segi pengkhianat yang memberikan ketegangan tersendiri, menjadi teman dari musuh Rasnya (itu juga kalau dia tidak dibunuh saat pertama kali mereka bertemu), dan menjadi Musuh dari yang dulu dianggap sebagai temannya sendiri.

Meski gaya bercerita yang digunakan oleh Pittacus Lore sama seperti penceritaan dari sudut pandang para Garde, tapi hal itu tidak menjadi poin minus karena keseruan yang setimpal.

Akan tetapi,

Kisah penceritaan Sandor terasa terlalu lambat apabila dibandingkan dengan kedua cerita lainnya di seri yang sarat dengan aksi ini. Mungkin hal itu disebabkan oleh "atmosfer" kedamaian yang dimiliki Lorien dimana dia tinggal saat itu dan kehidupan Sandor yang biasa saja.

Buat para Garde, Greeter, Lorien Alliance di luar sana, kalian tidak boleh melewatkan kisah ini. Apalagi karena disini kita bisa mendapatkan penjelasan akan keadaan-keadaan yang disinggung dalam buku utamanya, tetapi tidak dituliskan dengan jelas.