Friday, October 2, 2015

Bloody Valentine | The Cuckoo's Calling | Through the Ever Night | There's Boy in the Girls' Bathroom

Greets!

fyu~~

Lama juga ga apdet blog ini. Karena kesibukan yang berkepanjangan.

Hari ini saya akan mencoba menulis beberapa buku yang saya baca tapi tidak bisa saya tulis satu persatu.




Bloody Valentine by James Patterson

IMG_20150729_180926

Berkisah tentang perjalanan hidup seorang duda yang memutuskan untuk menikah lagi setelah ditinggal mati istrinya karena bunuh diri. Meski diperkirakan meninggal karena bunuh diri, misteri kematian sang istri masih meninggalkan banyak pertanyaan dalam dirinya. Apalagi kejadian tersebut berulang lagi dengan kematian calon istrinya.
Misteri, James Patterson kembali menulis genre yang menjadi makanannya sehari hari. Dengan  gaya menulisnya yang menggunakan kata-kata sederhana dan langsung ke titik permasalahan tanpa berbelit-belit. Bagi penyuka cerita beralur cepat, buku ini sangat cocok buat kalian. Dan meski permasalahannya ternyata lebih pelik dibanding yang tampak dipermukaan, tapi tidak terbuang dengan jumlah halaman yang hanya sedikit.





The Cuckoo Calling by Robert Gailbraith (Cormoran Strike #1)

Setelah strateginya memakai pseudonym gagal di pasaran karena terbongkar saat penerbitan bukunya.

Berkisah tentang perjalanan Cormoran Strike sebagai salah satu detektif swasta yang menyelidiki tentang misteri kematian Lula Landry yang ditetapkan sebagai bunuh diri oleh pihak kepolisian. John Bristow, yang merupakan kakak dari Lula Landry memutuskan untuk menyewa jasa Cormoran untuk memecahkan kasus yang dia anggap sebagai pembunuhan tersebut.

Investigasi dilakukan oleh Strike, kebenaran mulai terkuak, fakta dan petunjuk dikumpulkan yang akhirnya membangun sebuah opini baru.
Sebuah novel detektif yang menurut saya biasa saja, eksplorasi karakter yang dalam tapi membuat saya malah berpendapat sebaliknya. Bosan? iya. Terlalu banyak hal yang "dipaksa" diungkap yang tidak ada hubungannya dengan misteri utama, Bagus untuk keseluruhan seri tapi terlalu banyak.

Hasil akhir yang sudah saya tebak sedari awal, sehingga membuat faktor kejutan tidak terlalu berefek kejutan bagi saya pribadi.

Dibandingkan dengan buku yang beliau terbitkan sebelumnya , The Casual Vacancy, buku ini seolah tidak ada apanya dari segi cerita (atau setidaknya berada di bawah TCV) dan masih sama dalam gaya bercerita (yang berarti tidak cukup sukses dalam mengubah gaya tuisan untuk pseudonymnya). Kalo untuk terjemahannya sendiri...hihihihi....ga terlalu berkesan sih, yang berkesan cuman kenapa ada terjemahan yang agak aneh gitu... iykwim





Through the Ever Night by Veronica Rossi (Under the Never Sky #2)

11821233_541297979352310_674179565_n

Perry and Aria is Back!!

Perjuangan menuju Still Blue masih berlanjut. Usaha Perry untuk menjadi pemuka darah yang dihormati dan disegani. Konflik yang terjadi di kelompoknya sebagai akibat dirinya membawa perpecahan dan berdampak pada penyerangan suku lain.
Buku kedua yang merupakan lanjutan dari Under the Never Sky ini masih seperti buku sebelumnya. Banyak lubang peristiwa yang ditanggalkan, yang meskipun tidak membuat lubang besar dalam perkembangan ceritanya akan tetapi membuat keutuhan ceritanya sendiri berkurang,

Penceritaan sendiri bisa dibilang cukup seimbang dalam hal proporsi romantisme dan aksi petualangan mereka berdua. Selain mereka berdua, tokoh lain yang cukup terangkat "derajat"nya adalah Roar, teman Perry yang menemani Aria dalam perjalanannya mencari informasi tentang Still Blue.





There's Boy in the Girls' Bathroom by Louis Sachar


11262721_1499225147066375_977978211_n

Sebuah buku tentang anak jahil yang melewati batas, Bradley Chalkers. Tidak dipercaya, dibenci semua orang dan dijauh orang-orang di sekelilingnya sebagai akibat dari tingkah laku. Dengan bantuan dan dorongan dari pembimbing sekolah yang baru dia akhirnya dia berusaha merubah perilakunya.
Semua tindakan memiliki konsekuensinya masing masing.

Buku yang menggunakan kenakalan anak sebagai ide utamaya ini mengajarkan bahwa setiap tidakan kita akan menimbulkan akibat bagi diri kita sendiri. Sebuah pembelajaran bagi semua supaya lebih berhati-hati dalam melakukan tindakan yang dirasa terlalu berlebihan. Refreshing, menghibur dan lumayan untuk mengisi waktu luang.



No comments:

Post a Comment