Saya mau curhat....hahaha...
Soal buku yang baru saya selesaikan beberapa hari yang lalu. Yup,
The Iron King tulisan
Julie Kagawa. Bisa ditebak dari
cover buku di atas :D
Sempat berpikir untuk melanjutkan seri ini dengan membeli buku impornya dikarenakan banyaknya bertebaran bintang dari member Goodreads lainnya dan juga karena dari penerbitnya sendiri yang tidak terdengar kabarnya
dari tidur panjang. Tapi setelah saya
memaksa diri berhasil untuk menyelesaikannya, saya mengurungkan niat tersebut. Bukan karena ceritanya yang jelek tapi lebih ke ceritanya yang mudah terlupakan. :)
Julie menulis kisah seputar dunia seputar per-
faery-an dan konflik di dunia tersebut. Dengan tokoh utama seorang gadis yang sebenarnya hanya berusaha untuk menyelamatkan adiknya
dan ayahnya(?) yang
ditukar diculik oleh
faery.Tanpa petunjuk yang dikantongi
(hanya bahwa adiknya diculik oleh Kerajaan Musim Dingin), dia akhirnya pergi ke dunia
faery bersama teman baiknya,
Robbie. Di dunia tersebut mereka bertemu dengan
Ash, Sang Pangeran Musim Dingin (yang sudah mengincar
dirinya Robbie sejak di dunia dimana dia tinggal) dan
Grimalkin si
Cait Sith yang selalu meminta pembayaran akan bantuannya
dan pergi saat keadaan genting.
Ide ceritanya simpel, Pertentangan antar negara
atau kelompok atau semacam itu, eksekusinya juga tidak membosankan dan enak dibaca. Tetapi saya pribadi sama sekali tidak menemukan emosi pada buku ini, seperti kemarahan yang berlebihan atau rasa sedih yang dialami tidak cukup atau rasa tegang saat pertarungan dan lain sebagainya. Seolah hanya membaca dari mata dan menguar di otak.
Meski masih mengingat akan ceritanya tetapi akan cepat untuk dilupakan sepertinya.Perkembangan hubungan antara pemain yang...gimana ya...sedikit konyol karena
tiba-tiba KARENA keadaan akhirnya mereka bersama, dan karena yang lain dianggap sebagai kakak....sepertinya, Tapi hal itu lebih karena saya bukan pecinta cerita tidur-pada-pandangan-pertama meski mereka tidak tidur bersama, setidaknya belum. :))
Demikian curhatan saya.
No comments:
Post a Comment